Tampilkan postingan dengan label Puisi aku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi aku. Tampilkan semua postingan
Rabu, 28 Agustus 2013
Selasa, 02 Juli 2013
Minggu, 30 Juni 2013
10 Tips Menghadapi Ramadhan
Langkah
1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk
bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sihat wal afiat. Dengan
keadaan sihat, kita dapat melaksanakan ibadah secara maksima di bulan
itu, baik puasa, solat, tilawah, dan zikir. Dari Anas bin Malik
r.a. berkata, bahawa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rejab selalu
berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” artinya, “ Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rejab dan Sya’ban; dan
sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (Riwayat. Ahmad dan Tabrani) Para
salafus-salih selalu memohon kepada Allah agar diberikan kurnia bulan
Ramadhan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk
awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma
ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima
tuhibbuhu wa tardha.” artinya, “Ya Allah, kurniakan kepada kami pada
bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan
kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan
redhai.”
Langkah
2. Bersyukurlah dan puji Allah atas kurnia Ramadan yang kembali
diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata,
”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat
dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur;
dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di
antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah
ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.
Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam keadaan sihat wal afiat,
kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
Langkah
3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw.
selalu memberikan khabar gembira kepada para sahabat setiap kali datang
bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang
penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada
bulan itu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu
neraka.” (Riwayat Ahmad). Salafus-salih sangat memperhatikan bulan
Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada
kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan kerana
bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.
Langkah
4, Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin
dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat. Kerana itu, isi setiap
detiknya dengan amalan yang berharga, yang dapat membersihkan diri, dan
mendekatkan diri kepada Allah.
Langkah
5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa
jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan
agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktiviti-aktiviti kebaikan.
“Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu
lebih baik bagi mereka.” [Muhamad (47): 21]
Langkah
6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib
bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib
mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa
kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang
berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an
surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.
Langkah
7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk.
Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah
bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [An-Nur (24): 31]
Langkah
8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses
tazkiyatun-nafs. Hadiri majlis ilmu yang membahas tentang keutamaan,
hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk
melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan
Langkah 9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan: seperti membuat catatan kecil untuk tazkirah tarawih serta selepas solat subuh dan zuhur serta membahagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.
Langkah
10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada
Allah, dengan taubatan nasuha. Kepada Rasulullah saw., dengan
melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada
orang tua, isteri, anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan
silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling
bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang
paling bermanfaat bagi orang lain.
CINTA YANG AGUNG karya KAHLIL GIBRAN
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’
Apabila cinta tidak berhasil…bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati
bersamanya…
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang..
melainkan mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
About these ads
Rabu, 19 Juni 2013
Matematika Hidup
Dalam suatu
lukisan bangun ruang terbentuk guratan garis kehidupan. Ada lingkaran kelahiran
dan kematian,dan ada limas dengan titik puncak perjuangan. Fatamorgana semu
terlukis pada dimensi, dituangkan dalam ruang menjatuhkan tiap titik pada
bangun, Untuk dianalogikan pada bidang datar, Bidang proyeksi yang terbentuk
Membaginya dalam stereometri yang dikenal dengan tiga macam proyeksi.
Berhubungan dengan garis maupun bidang, Sudut pun takkan mungkin ditinggalkan.
Kehidupan harus dicerna melalui sebuah sudut pandang proyeksi tegak lurus
orthogonal, proyeksi sentral, proyeksi dengan titik pusat Tuhan. Serta tak
ketinggalan proyeksi miring untuk membangun sebuah ruang kehidupan yang akan
aku jalani… oleh karena itu jika aku harus…
Jika aku harus berenang di laut untuk
mendapatkan apa yang aku inginkan, aku akan belajar bagaimana berenang, dan aku
akan mengarungi lautan itu.
Jika aku harus mendaki gunung
tertinggi untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. aku akan belajar cara
memanjat dan aku akan memanjat gunung itu
Jika aku harus menyelami samudera terdalam
untuk mendapatkan apa yang aku inginkan . aku akan belajar bagaimana cara
menyelam dan aku akan menyelami samudera itu
Jika aku kecewa karena hal-hal yang tidak
tampak seperti apa yang aku inginkan. Maka aku akan belajar menerima dan aku
akan coba menerimanya
Setidaknya,,,,
Sekarang aku telah mengalami bagaimana
berenang, mendaki, menyelam, dan juga bagaimana untuk menerima segala sesuatu
yang berasal dari usahaku, kemudian aku akan kembali mencoba untuk melakukan
yang lebih baik demi apa yang aku inginkan
Aku AKAN DATANG DAN MENCAPAI SEMUA ITU…
dalam kehidupan ini Sengaja kurangkai kata
untuk aku yang sedang menjalani
kehidupan dunia ini, Meski tak seistimewa nilai-nilai pada sudut istimewa. Tapi
khusus kuciptakan untuk diri ini yang tak bisa menahan beban yang begitu
besar,,, Tak peduli pada limit waktu,,Tak peduli meski diferensial tidak setuju
beban ini telah membelenggu hidupku,, dan
tak mampu melangkah lagi,, bahkan sulit untuk memberanikan diri melihat ke
depan.. walaupun aku terus mendongkrak integral dalam hidupku, memperjelas
sketsa dari hadirku..sungguh beban hidup yang aku alami ini tak bisa aku simpan
lagi,,
Dapatkan peluang kebahagiaan yang selalu
ku tunggu datang menghampiriku??? Masihkah hidupku dilengkapi komposisi dari
fungsi kebahagiaan seperti yang lain?? Hari ini, esok dan sampai akhir waktuku?
Aku hanya berharap dapat melepaskan beban ini,, dan memiliki seseorang yang
mampu menemaniku, menasehatiku, mengingatkanku,, walaupun aku tahu perbedaan aku dan dirinya yang aku cari jauh
lebih banyak,, namun dari yang namanya sukubanyak tak sedikitpun menggoyahkan
hatiku untuk mengeliminasi segelintir harapanku itu…
Aku tahu bahwa hidup ini bukan statistika
karena dalam hidup tak ada kata rata-rata,,sebab terhenti karna kuartil dan
desil lalu usai dan berakhir,,,
Begitupun rasa optimisme, ibarat aku yang
sedang memecah batu menjadi himpunan kerikil-kerikil tajam. Gunung batu itu
menghilang. Mungkin aku ingin menjadikannya sebagai jajaran genjang, mungkin
kubus, mungkin trapesium, tapi yang terbayang adalah segitiga.
Seperti hidupku, itulah yang selalu muncul
dalam pikiranku.. Yang setia kepada lingkaran mengukur diameter takdir dan
nasib hari-hari, sebagai bilangan cacah mungkin bilangan irasional.. Tapi
apakah aku ingat?? Tubuh tak bisa dibagi sekalipun umur terus berkurang dan
waktu menjumlahkannya sebagai penyesalan mengapa tidak dari dahulu giat
membangun menara angin tanpa gunung dan rasa sedih debu-debu…yang dapat aku
lakukan sekarang adalah optimis..Jarak ketakutan sama dengan kebodohan yang
dikuadratkan..Maka dari itu aku harus terus berusaha melawan rasa takut
terhadap beban yang selama ini menghantuiku,,memecah suara-suara kesunyian yang
mengantarkanku hidup abadi meluaskan cinta
dan membangun segitiga dimana aku terus saja menghitung laba dan pahala. Bahwa
hidup harus aku jalani sebagaimana angka-angka memandangku penuh seksama..Tak ada
kata menyerah,,mungkin angka romawi akan mengantarkanku pada hitungan dan
permainan seperti pada sebuah perkalian antara airmata dan dendam cuma sia-sia…
mungkin Pythagoras itu adalah batu yang aku pecah-pecahkan menjadi bagian keberuntungan
dan pecahannya menjadi bagian-bagian penyemangat di tembok istana hatiku yang
sedang akau jalani ini..
hidup tambah hidup sama dengan gairah,,hidupku
mungkin jajaran genjang sama-sama ingin mengurus nasib menjadi bujur sangkar
atau segitiga cinta dimana hidup tak selamanya horizontal mungkin vertical.
Mungkin aku adalah jajaran genjang,, maka Jangan
biarkan terus meradang, sebelum aku
terbujur sangkar terlanjur dikubuskan di padang-padang ingatan, biarkanlah aku
hidup terbebas dari beban ini..
Terus membunyikan palu kehidupan,,
memecahkan batu masalah, Biarkanlah saat ini aku sakit,, asalkan hidup tak
mudah ditambahkan dengan keputusasaan. Hidupku adalah jajaran genjang menyimpan
berkubik-kubik harapan suatu waktu aku akan tegak lurus tak ada jarak cahaya
denganNya…
Langganan:
Postingan (Atom)