Kamis, 26 November 2015

mungkin seperti itulah adanya..


"Setiap hubungan akan berakhir, entah berakhir bahagia atau pahit. Jangan pernah menyesal, karena semuanya tidak bisa diulang dan diperbaiki di masa lalu. Setidaknya kamu pernah mencintai dengan tulus walau tidak berakhir mulus. Setidaknya pernah berusaha walaupun disepelekan. Setidaknya paham tentang komitmen bersama untuk saling bertahan dalam kondisi sulit. Setidaknya setia pada suatu pilihan dengan segala pertanggungjawaban, entah meninggalkan atau memilih bertahan. Hingga akhirnya suatu hari sadar mungkin kamu memang pantas untuk dapat yang lebih baik, entah orang yang lebih baik atau cerita yang lebih baik. Bukan yang sempurna, karena ketika kamu mencari yang sempurna kamu akan kehilangan yang terbaik. Suatu saat, entah kapan, ada bagian yang sadar bahwa ada yang telah merasa kehilangan. Jadilah orang yang berkualitas, yang bisa memberi arti dalam suatu hubungan yang mampu memberi kenangan, yang mampu bangkit ketika harus jatuh berkali-kali, yang mampu memaafkan secara perlahan atau bahkan yang dengan ikhlas memberikan kesempatan kedua (jika ditakdirkan). Karena kita tidak tahu setelah kamu menyakitinya, apakah setelah semua yang terjadi dia masih orang yang sama"

Jumat, 20 November 2015

Kemana laut kan membawamu...


biarlah, untuk saat ini air laut yang tahu...
biarkan ombak membawanya, biarkan mengarungi liasnya samudera...
akan aku biarkan laut yang menentukan dimana perahuku akan berlabuh dan bersandar.
hati itu dipilih, bukan memilih.
seperti itu, kemungkinan terburuknya pasti ada.
entahlah, untuk saat ini perahu itu tak tahu akan kemana. biarkan berlayar!

Selasa, 17 November 2015

kesulitan bukanlah akhir


sulit itu ketika kita hanya melihat sesuatu dengan sebelah mata.
sulit itu ketika kita menempatkan sesuatu tepat dihadapan kita.
ah, bukankah semua yang aku hadapi terlihat sulit? atau aku yang membuat semua itu sulit,
ayolah, sesulit apapun itu tidak mungkin jika tak ada penyelesaian.
rumus helmholtz yang sulit terpecahkan, bahkan para pakar matematika yang menyerah dengan rumus itu akhirnya terpecahkan dan terselesaikan juga.
apa aku tidak bisa seperti itu? ya, walau bukan rumus helmholtz setidaknya problematika hidup masih bisa diperbaiki dengan sikap lapang.
Egi bisa😊

Senin, 16 November 2015

Ketetapan


ah, dan aku terjebak dengan hal ini lagi.
entahlah, aku pikir ini yang sering aku lakukan pada diriku sendiri,
ya, menetapkan pilihan. hidup adalah pilihan, tapi pilihan itu aku yang menentukan.
tapi, apa semudah itu memilih?
ya memilih memang mudah, tapi menetapkan pilihanlah yang sulit.
Egi, itu kamu tau dengan apa yang kamu bilang dan kamu tuliskan, lalu?
saatnya kamu untuk menetapkan pilihan.
ya, ingatlah setiap apa yang akan kita jalani kita akan menyesal, entah itu kita memilih menyesal atau menyesal dikemudian hari.
ok! Egi, tetapkan hatimu hanya pada Allah swt, Allah tahu yang terbaik untukmu😊.