Nama : Egi Safitri
Nim : F1 A1 12 065
Download Tugas MID Numerik
Senin, 28 Oktober 2013
Senin, 02 September 2013
Surat Teruntuk hati yg Aku Tuju :D
Teruntuk hati yang ku tuju…
Ku tulis sebuah kisah untukmu,
meski tak seindah kisah kasih antara Rama dan Shinta…
Tp percayalah, ini adalah satu2nya kisah cinta yang kuperankan dalam duniaku…
Taukah engkau???
Ketika malam menjelang dan sepi menghampiri..
Maka hanya bayanganmu yang akan menemani ku…
Ketika menjelang lelapku…
Maka otak ini akan selalu membuat kisah terindah diantara kita…
meski hanya dalam dunia yang kuciptakan…
dan tak sekalipun ku jumpai dalam kenyataan…
Tahukah engkau???
Senyum ini akan mengembang dengan sendirinya ketika melihatmu bahagia…
dan hati ini pun menangis ketika melihatmu terluka…
meskipun hanya dalam dunia yg kuciptakan itu…
Dan sadarkah engkau???
Ketika mata ini terpejam, dan masih dalam kesadaranku…
Maka hati ini pun selalu berharap…
“Semoga saat mata ini terbuka melihat pagi, maka telinga ini akan mendengar bahwa engkau mendapat kebahagiaan dan apapun itu atas nama yang terbaik”
karena tak ada yang lebih kuharapkan selain melihatmu bahagia
Inilah kisah yang selalu kuputar dalam duniaku…
Dan teruntuk hati yang ku tuju…
hanya untuk kau mengerti saja,
karena aku rela ketika ini tak benar2 terjadi dalam dunia nyata
Dunia antara aku, kamu dan mereka…
karena cukup dgn melihatmu bahagia maka aku pun akan ikut merasakan kebahagiaan itu…
Aku ingin kau mengerti bahwa,
“Ketika aku dalam penantian, maka penantian terindahku adalah di saat aku menghembuskan nafas terakhirku di atas pangkuanmu”
Ku tulis sebuah kisah untukmu,
meski tak seindah kisah kasih antara Rama dan Shinta…
Tp percayalah, ini adalah satu2nya kisah cinta yang kuperankan dalam duniaku…
Taukah engkau???
Ketika malam menjelang dan sepi menghampiri..
Maka hanya bayanganmu yang akan menemani ku…
Ketika menjelang lelapku…
Maka otak ini akan selalu membuat kisah terindah diantara kita…
meski hanya dalam dunia yang kuciptakan…
dan tak sekalipun ku jumpai dalam kenyataan…
Tahukah engkau???
Senyum ini akan mengembang dengan sendirinya ketika melihatmu bahagia…
dan hati ini pun menangis ketika melihatmu terluka…
meskipun hanya dalam dunia yg kuciptakan itu…
Dan sadarkah engkau???
Ketika mata ini terpejam, dan masih dalam kesadaranku…
Maka hati ini pun selalu berharap…
“Semoga saat mata ini terbuka melihat pagi, maka telinga ini akan mendengar bahwa engkau mendapat kebahagiaan dan apapun itu atas nama yang terbaik”
karena tak ada yang lebih kuharapkan selain melihatmu bahagia
Inilah kisah yang selalu kuputar dalam duniaku…
Dan teruntuk hati yang ku tuju…
hanya untuk kau mengerti saja,
karena aku rela ketika ini tak benar2 terjadi dalam dunia nyata
Dunia antara aku, kamu dan mereka…
karena cukup dgn melihatmu bahagia maka aku pun akan ikut merasakan kebahagiaan itu…
Aku ingin kau mengerti bahwa,
“Ketika aku dalam penantian, maka penantian terindahku adalah di saat aku menghembuskan nafas terakhirku di atas pangkuanmu”
Minggu, 01 September 2013
Waiting For Yesterday
Sebuah sejarahkah? Atau sebuah
kisahkah? Yang pasti akupun ta tahu apa itu, hanya saja ada hal yang tak bisa
diperjelas, mungkin sebab yang belum terpenuhi… no chance, no change tidak ada
kesempatan maka tidak ada perubahan…aku ingin menciptakan kesempatan itu dan
membuat perubahan,,
Tapi..semua yang telah terjadi
tak dapat terulang kembali..sering kali aku berpikir “andai aku bisa kembali”
atau “andai waktu bisa terulang kembali” namun hal itu tak akan mungkin dan tak
akan pernah terjadi…
Aku tak habis pikir dengan apa
yang telah aku lakukan, apa yang telah aku perbuat..hanya saja aku tak bisa
dengan mengubah apa yang terjadi sebelumnya. Ya! Aku tahu, hanya diriku yang
merasakannya. Aku tak tahu bagaimana aku harus mengungkapkan semua ini, yang
jelas aku tak bisa menahan semua beban ini sendiri. Aku mohon,!! Datang padaku,
duduklah disampingku, katakan padaku bahwa kau tak akan melepas genggaman
tanganmu, kau akan selalu menggenggam tanganku sampai akhir kita bersama. Apa
kau tahu, aku tak bisa berjalan hanya dengan satu kaki, tak ada yang
menopangku. Kau harusnya sadar betapa aku membutuhkan kamu sekarang, aku tak
akan menunggu untuk kemarin, yang aku butuhkan hari ini.. kembalilah padaku
sekarang, aku sangat merindukanmu..
Bukankah kau ingin agar aku tegar,
berjalan dan berlari meski harus terjatuh dan tertatih dan tersentak diantara
derita. Tapi aku tak mungkin melewati itu hanya dengan satu kaki saja, aku
ingin kau datang dan menopangku, bantu aku untuk berjalan dalam kehidupan ini. Dan
bukankah kau ingin meraihku meski aku berada di atas puncak yang tinggi, atau
di lembah yang dalam,meski pula aku
berada diseberang samudera?? Bukankah itu yang sebelumnya kau katakana padaku??
, seperti yang aku katakan padamu “dimanapun kau beranjak dan pergi jadikanlah
aku rumahmu untuk pulang” jadi pulanglah…
Pulanglah sekarang juga,, aku
akan slalu menunggu sampai kau pulang kembali…
Kamis, 29 Agustus 2013
Cinta ini Membingungkan ????
hampir saja aku tidak dapat menguasai emosi cemburuku, aneh memang orang yang sedang jatuh cinta itu sangat sensitif, terlalu mesra dalam senyuman bahagia dan romantis dengan adanya tetesan air mata.
Sekarang aku mulai merasakan cemburu yang begitu
dalam, nyaris saja aku jadi tak terkontrol. Sakit rasanya. Ketika kita
mencintai seseorang namun hanya bisa disimpan dalam rahasia hubungan
saja. Aku ingin mempublish pasanganku sebagai rasa bangga aku
memilikinya. Namun hal itu sangat tidak mungkin saat ini. Bahkan
bagaimana kedepannya aku juga tidak mengerti. Aku hanya menikmati setiap
detak jantung yang merasakan bagaimana indahnya jatuh cinta.
Saat aku cemburu, karena engkau terlalu
sering menyebut namanya, tentangnya, dan yang terkait dengannya, hatiku
seperti tersayat dalam raga yang masih bernyawa, sangat menyakitkan. Aku
hanya bisa menangis dalam kesendirianku ketika mengingat akan hal itu.
Dan menuliskan cerita ini dalam buku harianku untuk mengungkapkan semua
luapan emosi yang hanya mampu kusimpan sendiri. Semua ini aku lakukan
karena aku sudah gila barang kali, dan aku hanya ingin melihat orang
yang aku sayangi bahagia dan aku tidak ingin terlalu merasa bersalah tentang hubungan ini.
Aku sangat ingin marah dan memberontak agar dapat
meredam gejolak hati yang hanya bisa kusimpan sendiri, tapi ketika
fikiran itu melintasi otakku, aku hanya menginginkan cintamu tulus dan
memberiku kekuatan untuk tetap hidup dan berkarya.
Sangat menakutkan ketika aku mengingat dan
membayangkan apa yang sedang aku lakukan saat ini diluar kebiasaanku dan
resiko yang harus aku ambil.
Bisa jadi aku akan terluka karena perasaan cinta
ini yang semakin hari semakin dalam, kerena sebenarnya cinta ini tidak
normal, aku mencintai seseorang yang dengan kesadaranku diluar
kebiasaan, raganya telah terikat hal yang lain.
Mungkin aku akan kecewa nantinya, ketika saatnya
tiba aku harus rela melepaskannya karena dia mungkin tak mengharapkanku. Aku
sadar akan resiko ini, dan aku juga sadar menjalankannya. Aku hanya
menikmati perasaanku seindah aliran air mata yang berirama untuk menuju
ke suatu muara dan bertemu dengan lautan lepas dengan kebebasan yang
luas dan dihiasi oleh pasang surutnya air, gelombang yangmenerpa, dan
tarian-tarian angin yang dengan lemah lembutnya membawaku menikmati
alunan musik alam senikmat seduhan kopi neskafe klasik saat menemani
proses aktualisasi gagasan menjadi imaginasi karsa dengan kualitas
estetika tertingginya, dan aku sangat behagia menikmati setiap likuan prosesnya.
Terlepas dari apa yang akan terjadi
nanti, aku telah memikirkan resikonya. Aku menyalakan api di daun yang
kering, api itu akan dengan sangat mudah membakar dan menghabisi
daun-daun kering itu tanpa sisa, kecuali ada hujan yang turun dari
langit sebagai anugrah dari Tuhan atau memang karena Tuhan ingin
membarikan keajaibannya bagi hamba-hambanya yang baik hatinya dari cara
yang tidak pernah kita fikirkan.
Aku selalu berdoa dengan harapan dan kepasrahanku sebagai wujud usaha terakhirku semoga Rabbi Izati memberikan keputusan dan solusinya tentang hal ini dengan baik dan tidak merugikan siapapun. Amin
Jika suatu saat nanti aku harus terbakar, aku akan
menikmati rasa itu dan berusaha agar tidak terbakar samppia habis dan
aku akan segera mencari air dari arah manapun untuk meredamkan apinya. Pasti akan ada jalan keluar, meskipun harus tetap merasakan sakitnya, tapi mulai saat ini aku akan siap menunggu hari itu terjadi karena ini adalah pilihan hidup yang aku ambil.
Namun jika nanti Tuhan berkehendak lain, dengan
memberikan keajaibannya, aku akan benar-benar menjaga keajaiban itu
sebaik mungkin semampu yang aku bisa untuk menjadi ladangku dalam
berbuat kebaikan . dengan ketulusan dan doa yang kupanjatkan selalu,
semoga hari yang indah yang akan muncul. Dan memberi solusi bagi cinta
yang memang harus aku ungkapkan.
Cinta ini anugrah, dan aku percaya. Dan Tuhanlah
yang menganugrahkan rasa cinta itu kepada seseorang yang ia kehendaki.
aku tidak pernah meminta untuk mencintai orang dalam waktu yang salah
sedalam ini, tapi Tuhanlah yang memberikan Rahman dan Rahimnya kepada dua insan yang saling mencintai satu sama lain.
Aku tidak peduli yang lain, yang aku
tau aku mencintainya, cinta ini tidak mudah muncul dan didapatkan, dan
ketika aku menemukannya dan kini mendapatkannya sudah pasti siapapun
orangnya tidak dengan mudah melepaskannya. Aku ingin menjaga, selama
mungkin yang aku bisa, menikmati cinta ini dengan ketulusan dan murni hingga Tuhan membuat keputusannya untukku, apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku tinggalkan, aku akan berusaha semampu yang aku bisa dan aku pasrahkan semua hasil kepada sang pemilik cinta yang menjaga segala sesuatu tetap
seimbang pada takarannya masing-masing, sesuai kehendaknya, karena
tetap Tuhanlah yangmaha tau atas segala sesuatu yang akan terjadi.
Rabu, 28 Agustus 2013
Apa Artinya Sebuah Pertemuan ??
Apalah artinya dari sebuah pertemuan ?????
Jika pertemuan itu merupakan awal dari perpisahan
Jika persahabatan itu hanya berdasarkan kepentingan
Jika pertemanan itu hanya berdasarkan keuntungan
Jika persaudaraan itu hanya berdasarkan kebutuhan
Inilah realita kini korban fikir dan logika
Inilah keadaan dan kondisi sekarang ini
Inilah yg terjadi dalam setiap aspek kehidupan
Inilah bentuk duniawi yg begitu mencengkram
Sungguh adalah palsu semuanya itu !!!!!!
Suatu saat ku berpikir akan masa kecilku dulu
Akan seorang sahabatku yg sudah lama berpisah
sungguh persahabatan yg indah dan murni
Setiap hari hanya bermain dan bersuka ria
Diisinya hanya dgn tawa canda riang gembira
Saat ini disaat ku mulai beranjak dewasa
Kemanakah Nilai dan Arti Persahabatan
Kalau selalu dilandasi ego kepentingan
Kalau hanya demi keuntungan masing masing
Apakah terdapat NILAI yg telah hilang ?
Yaaaaaaaa………………………
Rasa itu telah hilang ketika kuberanjak dewasa
Kepolosanku, kerianganku, kejujuranku
Ketulusanku, kegembiranku, keceriaanku
Oh sejalan pertumbuhanku ternyata banyak yang terkikis...
Akhirnya kusadari apalah arti sebuah pertemuan ?
Jika rasa hati tak berbicara
Jika rasa hati tak merasakan
Jika rasa hati tak tergetar
Jika rasa hati terdiam tak berbekas
Rasa ini membuat ku mengingat
Rasa ini membuat ku seakan tak berjarak
Rasa ini membangkitkan semangat baru
Rasa ini menimbulkan kerinduan yang sangat dalam
Kerinduan akan sebuah persahabatan sejati
Apa yang kamu Ketahui tentangku??
apa yang sebenarnya kamu ketahui tentangku? apa yang menyebabkan sebuah ikatan itu bisa terjadi di antara kita..?? apakah sebab-sebabnya telah terpenuhi?? entahlah, biarkan waktu yang akan menjawabnya...
Selasa, 02 Juli 2013
Apa yang Salah :( ???
aku baru ingat, bahwa aku telah meninggalkan masa kanak-kanakku, remajaku,, dan mulai beranjak dewasa.. namun hal yang seharusnya membuat aku menjadi dewasa aku tak tahu apa itu,, aku masih sering diselimuti perasaan takut akan menjadi dewasa..
aku sadar, aku tak meiliki banyak hal yang bisa aku banggakan, namun aku mempunyai semangat yang begitu besar untuk menjadikan diriku sebagai seorang yang dewasa..
menjadikan aku sebagai seorang muslimah luar dan dalam..
Bukan karena cover yang terlihat dalam diriku, namun isinya pun benar-benar mengandung unsur muslimah.. andai ada biologi muslimah, mungkin aku akan meneliti bagian-bagian muslimah itu sampai pada bagian yang terkecil itu,, namun pada kenyataannya tak ada hal seperti itu.. sebenarnya apa yang salah dalam diriku ini?? oke, mungkin masih banyak hal yang belum aku ketahui, masih banyak hal yang harus aku pelajari..
aku selalu berusaha menjadi apa yang "Bapak di Gubernur" bilang yaitu agar aku kelak bisa menjadi wanita muslimah, sholeha yang cantik hatinya, cantik kepribadiannya juga cerdas agamanya..
Selalu aku berusaha, aku terus menerus belajar bagaimana aku bisa mencapai semua itu, namun pada akhirnya aku masih belum bisa..lagi-lagi aku melakukan kesalahan, lagi-lagi aku terjebak dalam yang namanya "GALAU",, bahkan aku tak sadar bahwa aku itu adalah seorang "Mahasiswa" yang sedang mencari jati diri yang sebenarnya,, "Bapak di Gubernur" berkata "Kuliah jangan hanya peljarannya saja diperhatikan,, sikapnya juga di jaga,,
spertinya ga' ada perubahan,, ilmu agama itu penting,, bukan hanya melalui
tarbiyah,, buku, radio juga bisa dan ibadahnya juga TOLONG diperbaiki,,
wanita shaleha itu ga' suka galau." aku terpukul dengan kata-kata itu,, aku sadar bahwa aku masih belum apa-apa.. tapi aku juga tahu apa yang aku akan lakukan,, aku hanya ingin bisa dimengerti dengan keadaan aku yang sekarang ini,,
aku senang ternyata masih ada yang memperhatikan aku, ada orang yang ingin agar aku menjadi lebih baik lagi,, agar aku bisa menjadi wanita shaleha seperti apa yang dia katakan..
tak bisa dipungkiri bahwa memang semua yang aku lakukan selalu salah, aku selalu bertindak tanpa berpikir,, aku tak tahu mengapa aku seperti itu..
Aku belajar bagaimana menjadi wanita yang shaleha,, aku ingin mnjadi seorang yang dibanggakan oleh orang yang kelak akan ada disampingku, menemaniku, mengingatkanku, menjagaku,, membantuku dalam segala masalah, menjadi permaisuri dalam hatinya,, semoga :)
aku tahu, seharusnya aku tak menuliskan "NAMA" itu di hatiku, sehingga tak seharusnya tercetak tebal dalam dada.. aku salah karena telah membiarkan itu semua tumbuh begitu saja,,seharusnya aku menunggu waktu yang tepat..
Namun, "NAMA" itu telah melekat dan tercetak tebal, aku hanya bisa mempertahankannya sampai pada akhirnya aku dipertemukan dengannya dalam ikatan yang sah, dan menjadi halal baginya..
terminal terakhirku adalah "NAMA" itu . . . INSYA ALLAH :D
jadi, jaga kepercayaanku padamu, jangan biarkan aku terluka,, aku tahu ALLAH yang menentukan semuanya,, tapi setidaknya kita berusaha mempertahankan apa yang ada sekarang..
"BERDO'ALAH UNTUKKU DAN UNTUKMU"
semua akan indah pada waktunya "BELIEVE ME" ------------------------------ oke !!!
>>>>> UM :D
Kisah 2 Lembar Uang Kertas yang Bersaudara
Uang Rp.1000 dan Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh dan dari Bank Indonesia. Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat. Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian di antara kedua uang tersebut terjadilah percakapan, uang Rp.100.000 bertanya kepada uang Rp.1000.
“Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau amis…? “
Dijawablah oleh uang Rp. 1000, “Karena aku begitu keluar dari Bank langsung berada di tangan orang-orang bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis.”
Lalu Rp.1000 bertanya balik kepada Rp.100.000, “Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih? “
Dijawab oleh Rp. 100.000, “Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik dan
beredarnya pun di restauran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet.”
Lalu Rp.1000 bertanya lagi, “Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah? “
Dijawablah, “Belum pernah.”
Rp.1000. pun berkata lagi, “Ketahuilah bahwa walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum’at aku selalu mampir di mesjid-mesjid, dan di tangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang manusia bukan karena sebuah nilai tapi karena manfaat…”
Akhirnya menangislah uang Rp.100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.
Nah... kesimpulannya adalah... bukan seberapa besar penghasilan kita Sob, tapi seberapa bermanfaat
penghasilan itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri snugerah dan memberi manfaat untuk semesta alam
Kalo mau baca artikel yang lain, KLIK aja Link di bawah ini :
Minggu, 30 Juni 2013
10 Tips Menghadapi Ramadhan
Langkah
1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk
bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sihat wal afiat. Dengan
keadaan sihat, kita dapat melaksanakan ibadah secara maksima di bulan
itu, baik puasa, solat, tilawah, dan zikir. Dari Anas bin Malik
r.a. berkata, bahawa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rejab selalu
berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” artinya, “ Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rejab dan Sya’ban; dan
sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (Riwayat. Ahmad dan Tabrani) Para
salafus-salih selalu memohon kepada Allah agar diberikan kurnia bulan
Ramadhan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk
awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma
ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima
tuhibbuhu wa tardha.” artinya, “Ya Allah, kurniakan kepada kami pada
bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan
kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan
redhai.”
Langkah
2. Bersyukurlah dan puji Allah atas kurnia Ramadan yang kembali
diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata,
”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat
dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur;
dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di
antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah
ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.
Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam keadaan sihat wal afiat,
kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
Langkah
3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw.
selalu memberikan khabar gembira kepada para sahabat setiap kali datang
bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang
penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada
bulan itu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu
neraka.” (Riwayat Ahmad). Salafus-salih sangat memperhatikan bulan
Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada
kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan kerana
bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.
Langkah
4, Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin
dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat. Kerana itu, isi setiap
detiknya dengan amalan yang berharga, yang dapat membersihkan diri, dan
mendekatkan diri kepada Allah.
Langkah
5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa
jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan
agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktiviti-aktiviti kebaikan.
“Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu
lebih baik bagi mereka.” [Muhamad (47): 21]
Langkah
6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib
bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib
mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa
kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang
berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an
surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.
Langkah
7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk.
Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah
bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [An-Nur (24): 31]
Langkah
8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses
tazkiyatun-nafs. Hadiri majlis ilmu yang membahas tentang keutamaan,
hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk
melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan
Langkah 9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan: seperti membuat catatan kecil untuk tazkirah tarawih serta selepas solat subuh dan zuhur serta membahagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.
Langkah
10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada
Allah, dengan taubatan nasuha. Kepada Rasulullah saw., dengan
melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada
orang tua, isteri, anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan
silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling
bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang
paling bermanfaat bagi orang lain.
CINTA YANG AGUNG karya KAHLIL GIBRAN
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’
Apabila cinta tidak berhasil…bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati
bersamanya…
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang..
melainkan mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
About these ads
Cerpen Rame : PENELITI WANNABE!!
Penulis: i-one
Gue itu paling takjub ama penemu. Entah itu penemu listrik, pesawat, telepon, komputer, ama penemu mayat aja gue kagum. Kalau baca masalah penelitian, gue sering banget berpikir gini: Kok bisa-bisanya mereka menemukan sebuah teori atau alat yang di luar jangkauan manusia pada saat itu?
Coba bayangkan... kepikir gak kalau pesawat yang begitu beratnya bisa terbang? Nerbangin layang-layang aja gue ngos-ngosan.
Belum lagi penemu telepon. Suara kita bisa di dengar orang lain di tempat jauh hanya dengan sebuah alat. Ajaib banget kan? Yah, meskipun kakek gue tetep aja gak bisa denger biar kata pake telepon atau HP sekalipun, lah... gue teriak di sampingnya aja masih gak jelas di kupingnya. Hehe.
Karena kekaguman terhadap para penemu inilah, gak heran kalau gue semasa kecil sering banget melakukan penelitian. Mulai dari ngutak-atik TV yang akhirnya meledak dengan sukses, membedah kodok yang ujung-ujungnya gue gak tahu mana jantung, mana paru, mana ginjal, yang pada akhirnya gue lempar secara mengenaskan.
Di antara penelitian yang gue lakukan yang dianggap gila ama teman dan kakak gue adalah MENANAM KURMA! Ya, menanam kurma di daerah tropis. Walaupun dianggap gila oleh temen sebaya gue yang hobi maen gundu, gue tetap nekat pada saat itu.
Gue ambil biji kurma lalu gue masukkan ke dalam pot yang berisi pasir. Pasirnya ini gue sangrai dulu dengan wajan milik nyokap gue. Kenapa mesti gue sangrai, pada saat itu gue mikir pasti pasir Timur tengah itu panas banget. Ya, nggak. Kalau loe menggangguk, berarti loe sama gilanya kayak gue, hehe…
Setelah beberapa hari gue perhatikan biji kurmanya, kok gak mengalami perubahan apa pun. Gue putar otak gue, yang depan gue taruh ke belakang,yang di belakang gue taruh ke depan. Gue lakukan analisis kenapa nih biji kurma gak tumbuh-tumbuh, apa kurang panas ya? Akhirnya pot yang berukuran kecil itu gue taruh di dapur, dekat dengan tungku perapian nyokap gue (Waktu itu di rumah gue belum ada kompor).
Sehari kemudian, gue perhatikan biji kurma itu, apa tumbuh apa gak? Ternyata sama, gak ada perubahan Sodara-sodara. Pala gue puyeng. Kok gak tumbuh-tumbuh sih. Akhirnya gue nemuin ide cemerlang. Biji kurmanya yang gue bakar! Lalu gue kembalikan ke dalam pasir.
Beberapa hari menunggu tak ada juga perubahan. Gue anggap penelitian gue gatot, gagal total Bos. Akhirnya pot yang berisi biji kurma dan pasir itu gue cemplungkan ke dalam tungku api. Lama gue tunggu, akhirnya pot beserta biji kurma itu habis dilahap api. Gue senyum-senyum sendiri. Kalau di dunia tuh biji kurma gak mau tumbuh, pasti di akherat dia tumbuh dengan lebatnya! Hehe...
Selesai dengan penelitian dengan biji kurma gue beralih ke Kerbau. Loh, kok Kerbau. Bingung kan? Mau diapain tuh Kerbau? Mau dibedah? atau mau disate? Itu sih jawaban kurang kreatif dan khas orang kelaperan. Jawaban yang benar adalah mau dicolok hidungnya! Kok dicolok? Penelitian apa nih? Mau tau aja loe…
Baik, baik... jangan marah dulu dong Bos. Gue akan beri tahu kenapa gue tertarik buat nyolok hidung Kerbau. Alasannya adalah: Gue pengen ngebuktiin sebuah pepatah “Bagai kerbau yang dicolok hidungnya”.
Gue penasaran banget, apa benar Kerbau akan diam jika dicolok hidungnya? Kenapa bukan makhluk lain yang dijadikan pepatah ini, misalnya: “Bagai semut yang dicolok hidungnya” (Emang semut ada lubang hidungnya ya? Nyoloknya juga pakai apaan?Sinting nih yang bikin permisalan!).
Makanya gue berkeliling buat cari Kerbau. Tetangga gue sebenarnya melihara binatang, cuma bukan Kerbau melainkan ayam, bebek, ikan, kelinci, burung kasuari, singa, serigala, jerapah, kuda nil (Emang kebun binatang!).
Lama berkeliling, akhirnya gue menyerah juga. Gue gak tahu kerbau ada di mana?Apakah dia sedang risau mencari gue juga? Apakah dia merindukan gue, seperti gue merindukan dia? Ahhh… kering rasanya air mata ini menantikan kehadiranmu. Kerbau…ohhh, Kerbau betapa gue ingin bertemu dengan loe, walaupun hanya sesaat dan bilang: Bolehkah gue colok hidung loe?
Karena gak ada kerbau,akhirnya gue milih Sapi sebagai percobaan gue. Kenapa sapi? Berikut alasannya:
1.Paman gue pelihara Sapi.
2.Badannya hampir sama dengan Kerbau.
3. Persatuan Indonesia (Emang sila ketiga?)
Setelah nengok kanan dan kiri, akhirnya gue bisa bernafas lega. Gak ada orang selain gue. Aman. Gue ambil ranting pohon yang ada di sekitar halaman tempat sapi diternakkan.
Gue perhatikan Sapi itu dengan seksama. Asli dia cuex banget. Perlahan-lahan gue arahin ranting pohon yang gue pegang menuju hidungnya. Jantung gue naik turun Bos! Napas gue ngos-ngosan. Akhirnya ranting pohon itu masuk tepat ke dalam lubang hidung si Sapi. Gue masukin dalem-dalem.Tiba-tiba…
“Mamaaaa…”Gue teriak nyaring. Sapinya MARAH!! Badannya berusaha ngejar gue. Gue ngacir gak karuan. Sapinya juga teriak nyaring. “Mmmmooooo, Mmmmoooo….” Kalau diterjemahin dalam bahasa Indonesia artinya kira-kira gini: “Emoh...emoooh!”
Gue seperti orang kesurupan. Gue lari sekencang-kencangnya. Kalau gue ikut lomba lari di Olimpiade gue yakin bakal menang. Kepala gue nengok ke belakang, sapinya masih gejar gue apa gak? Kaki gue perlahan-lahan ngerem kecepatannya. Sapinya udah diam di tempat, tali yang ngikat lehernya rupanya bisa nahan tubuh dia yang bongsor buat diam di tempat. Alhamdulillah, kata gue dalem ati. Hampir aja gue mau DIAJAKIN MAIN PANCO!!!
Kesimpulan penelitian gue :
- Jangan nyolek-nyolek Sapi, Apalagi mamerin pisau. Pasti sapinya nganggap loe mau ngajak dia buat memotong sayur-sayuran. Ingat, sapi gak tertarik buat masak. Baik itu sapi betina apalagi sapi jantan.Lagian ngapain sih,ngajak sapi buat masak, lho wong makan aja gak pernah dimasak. Dasar kurang kerjaan! Hehe...
- Pastikan sapi terikat dengan kencang apabila loe mau dekat-dekat buat penelitian. Kenapa? Sapi ini sangat tidak berperike’SAPI’an. Loe diam,dia ngelirik-ngelirik penuh curiga, loe lirik, dia marah, nah kalau loe cubit pasti dia bakal cubit balik. Ah,yang bener nih? Bener kok.Bener kalau gue bo’ong. Haha..
- Perlahan-lahan dalam mendekati sapi! Pasang muka seculun mungkin. Kalau perlu sisir rambut loe sejadul mungkin, pasang kaca mata supertebal dengan kawat gigi yang aduhai. Kalau kebetulan gak cukup duit buat pasang behel, paman gue punya banyak kawat kok! Sisa betulin pagar lebaran kemaren. Pasti sapinya gak akan buruk sangka ama loe, kalau pun nantinya sapinya ngamuk, tenang. Jangan panik! Pamerkan gigi kawat loe ke sapi tersebut, pasti sapinya langsung tertawa terpingkal-pingkal.
“Wan, beli garam dong, di warung Bu Maryo!” Kepala Nyokap tiba-tiba nogol dari balik pintu sambil menjulurkan uang lima ribu rupiah. Gue yang sedari tadi lagi sibuk ngutak-atik setrika yang sudah rusak langsung noleh.
“Bau, apa nih?” Kata nyokap, gue yakin doski lagi ngendus-endus mencari tau arah bau. Nyokap langsung masuk ke kamar gue. Tentunya gue panik tapi tetep sok cool.
Dengan cepat, gue halangi tubuh nyokap agar tidak mengobrak-abrik kamar gue yang emang udah berantakan. Usaha gue sia-sia,nyokap tetap kekeuh nyari penyebab bau kamar gue. Alamak, matilah gue. Ini lebih menakutkan daripada diteriakin sapi minggu kemaren!
Beberapa menit kemudian, nyokap mengarahkan kepalanya ke arah kolong tempat tidur gue. Asli gue takut banget. Bagaimana kalau nyokap tau, kalau toplesnya yang selama ini hilang ditemukan di kamar gue, apalagi kalau sampai nyokap tau gue nyolong ikannya dua ekor yang pada saat itu hendak nyokap goreng. Tuhan, ampunilah dosa hamba-Mu yang ganteng ini…
“Ahhh….” Nyokap gue teriak nyaring ketika mengeluarkan toples bening dari kolong ranjang gue.
Gue yang denger, reflek teriak juga, “Ahhhhh…B…C….D…”
Tiba-tiba toples yang dia pegang langsung dia lempar gak tentu arah. Gila, toplesnya pecah secara mengenaskan. Nyokap, langsung berlari keluar dari kamar. Gue yang bengong, langsung ikut keluar menghampiri nyokap yang terlihat syok. “Kenapa,Ma?”
Dengan napas ngos-ngosan, nyokap natap mata gue tajam.
“Ngapain kamu pelihara belatung yang jelek kayak gitu?” Mata nyokap melotot, sambil bergidik berulang kali.
“Belatung? Belatung, apaan?” Kali ini gue heran betulan.
Nyokap gue pasang muka galak. “Liat sendiri di toples yang mama pecahin!”
Bentaknya sambil berlalu menuju dapur. Gue mikir cukup lama. Belatung, perasaan gue gak pernah pelihara belatung. Akhirnya gue ingat sesuatu. Gue pernah mencoba teorinya Abiogenesis dan Biogenesis. Ya, gue coba dengan menggunakan dua toples yang berisi ikan. Toples satu pakai penutup kain yang bisa dilalui udara, yang satu toplesnya gak pakai penutup apapun.
Belatung? Gue seperti tersadar, gue langsung berlari menuju kamar lagi. Gue pandangi dengan seksama toples yang dipecahin nyokap. Gue lihat,ada beberapa lalat yang masih mengerubungi ikan yang udah busuk itu. Mata gue berbinar bahagia ketika melihat belatung yang bergerak meliuk-liuk tak tentu arah. Untuk membuktikan teori tersebut, gue pun mengambil toples yang tertutup kain dikolong tempat tidur gue. Mata gue takjub melihat apa yang terjadi. Tak ada satu pun belatung di sana.
“Louis Pastur, loe bener, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya, bukan berasal dari makhluk mati!” Teriak gue nyaring sambil goyang jingkrak-jingkrakan.
Dari kejauhan, gue denger nyokap teriak dengan lantang. "Iwan, jatah jajanmu mama potong selama satu minggu, karena udah ngambil toples mama tanpa izin dan udah nyuri jatah ikan!”
Whaaaat? Jatah jajan satu minggu dipotong? Yaah, gue pikir bakal gak dikasih uang jajan sebulan. Hehe, cuma satu minggu sih... yaa gak masyalah! Gue nyengir ala Shaun The Sheep.
Loe gak usah kagum gitu dong! Beginilah nasib jadi peneliti, apalagi kalo loe mau jadi peneliti di indonesia. Sedikit pendukung, sedikit dana, banyak pengorbanan! Kalo loe gak takut berjuang—kayak gue niih—loe boleh deh terinspirasi dari semangat gue. Telitilah segala hal yang menurut loe berguna! Jangan takut hujatan apalagi hinaan, masih lebih bagus dihina daripada menghina... hehe.
Okey? See u bye bye... gue masih harus lanjutin penelitian gue tentang setrikaan rusak , bener-bener heran gue... kok makin gak jelas bentuknya yah. Kayaknya musti gue rendem sekali lagi! (*)
Sabtu, 29 Juni 2013
BEASISWA DATAPRINT
Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketiga. Setelah
sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 dan 2012, maka
DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang
berstatus pelajar dan mahasiswa. Hingga saat ini lebih dari 1000
beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Di tahun 2013 sebanyak 500 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar yang terseleksi. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint. Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu, klik kolom PENDAFTARAN pada web ini!
Pendaftaran periode 1 : 1 Februari – 30 Juni 2013
Pengumuman : 10 Juli 2013
Pendaftaran periode 2 : 1 Juli – 31 Desember 2013
Pengumuman : 13 Januari 2014
Di tahun 2013 sebanyak 500 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar yang terseleksi. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint. Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu, klik kolom PENDAFTARAN pada web ini!
Pendaftaran periode 1 : 1 Februari – 30 Juni 2013
Pengumuman : 10 Juli 2013
Pendaftaran periode 2 : 1 Juli – 31 Desember 2013
Pengumuman : 13 Januari 2014
PERIODE
|
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
|
||
@ Rp 1.000.000 | @ Rp 500.000 | @ Rp 250.000 | |
Periode 1 |
50 orang
|
50 orang
|
150 orang
|
Periode 2 |
50 orang
|
50 orang
|
150 orang
|
Jumat, 28 Juni 2013
MENUMBUHKAN JIWA ENTERPRENEURSHIP
Oleh : EGI SAFITRI
Sudah sedari dulu pemuda diberbagai daerah merantau keluar
dari desa dengan harapan bisa memperbaiki kehidupan. Dengan keterampilan yang
seadanya, tidak menyurutkan niat mereka untuk mencari kehidupan yang lebih
baik. Dengan bermodalkan hanya tenaga dan mental nekad, mereka beranikan diri
untuk mengadu nasib di kota tujuan. Jakarta jelas menjadi tempat primadona
pertama yang dijadikan pilihan untuk bekerja. Hal ini tidak lepas dari
ekspektasi bahwa di Jakarta kita bisa mendapatkan segalanya. Apalagi kalau pada
saat lebaran, para perantau datang dengan pakaian yang bagus dan membawa uang
banyak, jelas ini akan menjadi magnet yang semakin menyedot mereka untuk
datang.
Dari cerita di atas, banyak orang yang hanya terkecoh dengan
hasilnya saja. Banyak yang merasa iri dan ikut terbuai untuk mengikuti jejak
temannya. Padahal ketika mereka merasakan sendiri, ternyata proses untuk
mendapatkan itu tidak mudah.
Melihat kondisi tersebut, tentu ada keprihatinan tersendiri
bagi saya sebagai salah seorang yang berasal dari desa juga. Walaupun belum
bekerja, namun saya tidak pernah bisa membayangkan bagaimana jika saya bekerja
di luar daerah tanpa dibekali keterampilan yang cukup. Jelas akan sangat
merepotkan bagi kelangsungan hidup kita sendiri. Untuk mengatasinya jelas harus
ada pemotongan siklus, agar tidak terjadi terus menerus. Salah satu solusinya
jelas dengan pendidikan, tingkat pendidikan yang tinggi akan membuat pikiran
seseorang lebih luas lagi dalam memandang sesuatu hal. Tentu masalah yang akan
muncul ke permukaan, tidak semua orang tua bisa menyekolahkan anaknya sampai
jenjang ini. Kalaupun ada yang sanggup belum tentu berbanding lurus dengan
kemampuan yang diperoleh, mengingat ilmu dan keterampilan yang didapatkan di
sekolah tidak serta merta berbanding lurus dengan dunia kerja.
Satu-satunya jalan yang bisa dilakukan adalah dengan
menumbuhkan jiwa entrepreneur (wirausaha) pada anak semenjak kecil. Dengan
harapan setelah dewasa mereka mempunyai keberanian untuk membuka usaha. Karena
tidak semua orang punya keberanian itu, perlu mental yang cukup besar juga
untuk bisa membuka usaha sendiri. Karena resiko yang dihadapi jelas penolakan
dan juga cemoohan dari orang sekitar. Tapi kalau hal ini bisa diatasi, jelas
ini bisa menjadi point tersendiri.
Entrepreneurship
atau kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut
adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Siapa yang dapat
menjadi wirausaha? Sering sekali pertanyaan seperti itu muncul. Semua dari kita
itu bisa menjadi seorang wirausaha. Kita tahu bahwa untuk menumbuhkan jiwa wirausaha yang
tangguh pada diri seseorang memang membutuhkan waktu yang terbilang lama serta dibutuhkan kesabaran untuk selalu mengasahnya. Jiwa
entrepreneurship atau jiwa wirausaha memang dapat diupayakan untuk
dikembangkan serta dibekalkan pada seseorang (terutama pada pemuda) untuk
menguatkan mental seseorang tentang entrepreneurship. Wirausahawan itu sendiri
lahir dari bakat, pengetahuan, pengalaman, dan lingkungan.
Cara yang sering ditempuh untuk menumbuhkan jiwa wirausaha
yaitu dengan mengikuti seminar-seminar umum tentang kewirausahaan, membiasakan
menjalani kehidupan dengan semangat tinggi untuk berpola hidup produktif. Menanamkan
gagasan bahwa setiap waktu adalah uang, setiap tenaga adalah kerja dan setiap
ide merupakan inovasi perubahan. Dan menumbuhkan bahwa seorang pemuda memang
siap untuk menjadi wirausaha muda yang sukses.
Jiwa wirausaha memang dapat ditumbuhkan dalam diri setiap
orang, oleh karena itu bagi setiap pemuda masing-masing memiliki potensi untuk
mengembangkan prinsip entrepreneurship pada diri mereka dan siap untuk menjadi
wirausaha muda yang sukses.
Adapun krakter yang harus dimiliki untuk mencapai semua
tujuan itu yakni memiliki sifat personal yang tinggi, seperti mandiri, optimis,
dan percaya diri. Kita sebagai calon wirausaha juga harus smart, dalam arti
mampu mengambil resiko, dan mampu menerima tantangan dalam hal apapun. Kemudian
Organisatoris yaitu memiliki sifat kepemimpinan (leadership), tanggap saran,
kriktik, dan senang bergaul. Lalu memiliki jiwa social yang baik seperti
visioner, peka terhadap keadaan dan inventif. Dalam hal ekonomis, seorang calon
wirausah harus mampu mengejar nilai tambah (laba), inisiatif, dan selalu
berpikir bahwa tiada hasil tanpa kerja. Terakhir dalam tabiat seorang calon
wirausaha harus motivatif, berpikit terbuka dan inovatif.
Sekarang setelah kita memiliki karakter sebagai seorang
wirausaha, apa yang harus kita lakukan? Mulailah dari diri sendiri, mulailah
dari sekarang, mulailah dari yang kecil, mulailah menuntut ilmu, dan mulailah
belajar pada ahlinya. Kunci Utama ada pada Tekad dan Pilihan Pribadi. Tangkap peluang seperti masalah-masalah , kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, karena diciptakan. Berdayakanlah Peluang, ada beberapa pendapat bagaimana
orang-orang memberdayakan peluang seperti Orang bodoh menyia-nyiakan peluang, Orang pintar menunggu peluang, Orang bijak mencari peluang, Orang yang pintar dan bijak akan menciptakan peluang. Bertindak menangkap peluang Lakukan apa yang anda senangi dengan pikiran dan waktu Anda. Bertindaklah dari diri sendiri, dari sekarang dan dari yang terkecil.
Langganan:
Postingan (Atom)